SMK Wikrama mengirimkan sepuluh siswanya ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti ajang Young Inventros Challenge (YIC) 2018. Sumber : Dokumen Pribadi. |
TIM Jurnalistik SMK Wikrama Bogor – Sabtu, 22 September 2018 SMK Wikrama Bogor mengirimkan sepuluh orang siswanya ke Kuala Lumpur, Malaysia. Tepatnya di Gedung CIDB Convetion Center, mereka mengikuti ajang Young Inventors Challenge (YIC) 2018 dibawah bimbingan dua orang guru, yaitu Juliana Mansyur dan Kunedi.
Salah seorang siswa SMK Wikrama Bogor yang mengikuti ajang tersebut, Ariq Heritsa Maalik mengatakan pada hari itu terdapat 100 tim dari berbagai negara di Asia yang mengikuti Ajang YIC. “Selain Indonesia, tentu saja ada peserta dari tuan rumah yaitu Malaysia, lalu Filipina, Thailand, Cina, Singapura, dan masih banyak lagi,” terang Ariq.
Ariq menjelaskan, kegiatan YIC ini rutin setiap tahunnya diadakan untuk mengajak remaja-remaja menyalurkan idenya untuk membantu permasalahan yang terjadi di masyarakat. “Misalnya sampah di laut, kita diajak mencari ide untuk menanggulanginya,” jelasnya.
Ariq mengaku, Ia dan timnya mempersiapkan banyak hal untuk mengikuti ajang ini. “Kami melakukan persiapan selama beberapa bulan, mulai dari proposal serta alat-alat yang akan digunakan untuk dipresentasikan,” ungkapnya.
Ia membeberkan, saat ajang YIC berlangsung masing-masing tim disediakan satu booth. “Di booth itulah kami memperagakan alat presentasi kami, setiap booth nantinya akan didatangi juri dan kami pun mendapatkan beberapa pertanyaan yang harus kami jawab,” beber Ariq.
Ariq dan timnya pada hari itu menampilkan penemuannya, yaitu alat yang diberi nama ‘Guardian of The Sea’. “Yaitu, alat pengangkut sampah di laut yang cara kerjanya sederhana, mengambil sampah di permukaan dan kedalaman laut menggunakan Arduino Uno yang dapat dikontrol oleh perangkat android,” katanya.
Ia merasa senang mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti ajang tersebut. “Karena dari ajang tersebut, selain menambah pengalaman saya, juga meningkatkan kepercayaan diri terutama dalam berkomunikasi menggunakan bahasa asing,” ungkap Ariq.